Tejiautoblog.blogspot.com.Honda CBR1000RR terinspirasi dari motor MotoGP. Wajar, bila Honda CBR1000RR siap dipakai di ajang balapan. Sedangkan Yamaha YZF-R1 merupakan ekspresi terkini dengan inovasi teknologi yang dipadu desain yang berkelas.
Tapi kedua superbike ini tetap memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan menyuguhkan kapasitas mesin yang sama, kedua motor ini bisa disesuaikan dengan karakter sang pengendara.
Mesin :
CBR1000RR
sebagai 'street-legal superbike' paling istimewa, seperti klaim Honda, dengan mesin 998 cc dapat memproduksi tenaga 161 hp pada 10.500 rpm. Sedangkan torsi sebesar 119 Nm pada 8.200 rpm.
Dari dua jenis kendaraan ini, jelas karakteristik tenaga diperlihatkan CBR1000RR. Meski tergambarkan cukup tenaga, namun ketika keluar dari traffic lights tidak menawarkan letupan akselerasi seperti yang didambakan dari superbike. Fireblade malah terasa terlalu tenang.
Saluran tenaga dapat dirasakan di semua rpm. Selain itu, tenaga yang keluar sangat halus dibanding Yamaha R1. Itulah Makaya CBR dianggap sangat tenang sebagai sebuah superbike
Untuk Yamaha YZF-R1 yang lebih mendapat status di pasaran juga tidak mengecewakan. Dengan tenaga 180 hp pada 10.500 rpm dan torsi 111 Nm di 10.200 rpm dapat dihasilkan figur performayang galak yang didambakan.Yamaha YZF-R1 mengatur penyaluran tenaga dengan baik.
Handling :
Honda CBR1000RR memiliki karakter handling sesuai berkendara di jalan. Sedikit selingan bisa dilarikan di track. Honda memang dikenal sebagai penghasil motor untuk aneka tipe pengendara, ketimbang menghasilkan motor untuk pengendara tertentu.
Oleh sebab itu, Honda CBR 1000RR melengkapi diri dengan fork depan fully adjustable 43 mm inverted telescopic dan Unit Pro-Link shock di belakang. Suspensi andal mengakomodir jalan tidak mulus. Bahkan saat berakselerasi tajam dan mengerem dengan keras.
Untuk Yamaha YZF-R1 cukup bijak dengan melekatkan steering dumper sebagai perangkat standar. Dan ternyata berguna. handling jadi luar biasa netral. R1 mudah masuk tikungan, terasa stabil di mid-corner, dan membawa rasa percaya diri untuk mendaki gas.
Untuk Kenyamanan berkendara di atas jok, Honda ada pada tingkat rata-rata. Pada kecepatan rendah, seperti dapat diduga, tekanan pada tangan dan pergelangan tangan membuat tidak nyaman.
Tapi sebaliknya, riding position R1 juga tidak terlalu nyaman. Bobot pengendara sering terbawa ke pergelangan tangan. Namun, seperti biasa, tekanan menghilang seiring kecepatan yang meningkat. Bagaimanapun, riding R1 baik sekali digunakan di track.
Untuk panel instrumen pada CBR 1000RR lengkap menyeluruh. Diletakkan sangat baik, sehingga pengendara mudah memantau angka instrumen dalam segala kondisi. Satu-satunya keluhan, desain instrumen terlihat agak kuno. Sudah sepatutnya desain dipermodern.
Sedangkan instrumen Yamaha YZF-R1 tampak lebih segar dan mengundang untuk dilirik. Panel indikator analog mendominasi ruang kemudi, menyajikan pantauan yang baik. Sedangkan panel speedometer lebih kecil, tetapi tetap enak dipantau.
Namun pada akhirnya, segala kekurangan bisa diabaikan. Memilih yang terbaik diantara keduanya memang luar biasa sulit. Sangat tipis perbedaan antara Yamaha YZF-R1 dan CBR1000RR, tapi tidak terlalu salah bila menempatkan Yamaha YZF-R1 pada peringkat pertama.
No comments:
Post a Comment